Oke…
kita langsung aja ke inti perkara. Ada 10 point kesesatan jemaah tabligh yang
ustad salafy sajikan kepada seluruh ahli majelis di mesjid tersebut dan kepada
ratusan mungkin ribuan orang yang mendengarkan lewat radio hidayah yang di
pancarkan dari frekuensi 103,4 FM Pekanbaru.
10 point kesalahan yang dilontarkan kepada jemaah tabligh tersebut adalah, kata
ustad itu:
1.jemaah tabligh beramal dengan hadist-hadist dhoif dan mauddhu dan
laashlalahu, fadhail amal lebih mereka ( jemaah tabligh, red) agungkan melebihi
kitab Allah ( alqur’an, red), di mesjid-mesjid kita temukan mereka meletakkan
kitab fadhail amal diatas alquran, bukan alqur’an diatas kitab fadhail amal.
Komentar: hei hei... whats up guy…., fadhail amal itu bukan kitab yang
membahas perkara masail atau hukum, tapi itu kitab adalah kitab fadhilah amal,
dari judulnya aja udah jelas.., itu kitab adalah kitab motifasi yang nurutku
luar biasa, dibaca jutaan umat islam diseluruh dunia. Tau bagimana ikhtilafnya
ulama dengan menggunakan hadist2 dhoif dalam beramalkan..?? tapi yang jelas,
sepanjang pengetahuanku, gak ada ibadah baru yang di anjurkan didalam itu
kitab. Trus lagi.., itu kitab sangat jelas rujukannya, seluruh kitab rujukan
telah dikabari dibagian pustaka, sehingga kalau di fadhilah amal itu misalnya
mengutip sebuah hadist yang dhiof bahkan sangat dhoif, bahkan laaslalahu,
kenapa cacian hanya putus kepada kitab fadhail aja?? Kenapa kitab rujukannya
tidak dicela juga..?? aneh... mencaci luar biasa kepada kitab fadhail tapi
tidak berani mencaci kitab induk dimana hadist tersebut di kutip. Gak fair
bung.. gak fair.. ( fair apa fear ya..?? ah.. udah lah.. yang penting paham.).
pernah baca tafsir ibnu katsir kan..?? ketemu gak dengan hadist2 dhoif
disana..?? bahkan hadist sangat dhoif, munqoti’, gharib, bahkan berprediket
munkar pun kita jumpai tertulis disana, alias al imam ibnu katsir ad-dimasyqi
menggunakan hadist berprediket tersebut dengan berlaku adil terhadap prediket
dhoif dan sahih hadist2 yang gunakannya. Trus kenapa kalian gak caci maki tu
kitab?? Bukankah lebih fatal kitab tafsir menggunakan hadist2 tersebut
dibanding sebuah kitab motifasi amal??. Hmm.. ku tau jawabannya...
sebagaimanaku tau bahwa kalian (salafy,red) menyesalkan al hafiz ibnu katsir
dalam tafsir ibnu katsir yang mahsyur itu menggunakan hadist2 dhoif
didalamnya...! karena fanatik buta terhadap perkataan syeikh kalian.., dan
mengangap bahwa pendapat syeikhnyalah yang paling bisa diambil hujjahnya....
sehingga kalian menerjemah manuskrip tafsir ibnu katsir ini dengan mukhtasar
(diringkas menurut paham mereka) dan menghilangkan hadist2 yang dinilai dhoif
menurut kalian., padahal hadist tersebut menjadi syahid dalam tafsir ibnu
katsir tersebut.
Berikut ku copazkan pendapat imam Baihaqi :
Hafidz Al Baihaqi mengatakan dalam Al Madhal ila Dalail An Nubuwah (1/32-37),
di sana Imam Baihaqi membagi hadist dhoif menjadi dua, setelah menyebut jenis
pertama, beliau mengatakan:”Dan jenis, dimana periwayatnya tidak dituduh
sebagai pemalsu, akan tetapi ia dikenal memiliki hafalan yang jelek, atau
banyak kliru dalam periwayatan, atau tidak diketahui adallahnya, atau (tidak
diketahui adanya) syarat diterimanya khabar.
Lalu beliau mengatakan:”Hadits-hadits jenis ini tidak dipakai dalam hukum,
sebagaimana tidak diterimanya kesaksian seperti mereka yang kesaksiannya
diterima oleh hakim, akan tetapi terkadang dipakai dalam doa, targhib
(motifasi) dan tarhib (ancaman), tafsir, maghazi, yang tidak berhubungan dengan
hukum”.
Dari sini kita ketahui, bahwa Hafidz Ibnu Katsir memiliki pandangan serupa
dengan Hafidz Al Baihaqi, yaitu boleh menggunakan hadits dhoif dalam tafsir.
Oh iya.., tentang kitab fadhilah amal diletakkan diatas al-quran. Ku pernah
lihat buku tulis diletakkan diatas alqur’an, pena diletakkan diatas alquran,
buku pelajaran diletakkan di atas alqur’an. Apakah ini bisa diklaim bahwa orang
yang melakukan itu sedang mengagungkan pena dibanding alqur’an?? Atau
mengagungkan buku tulis dibanding alqur’an?? Atau buku-buku pelajaran
dibandingkan alquran?? Kena deh...
Yups...selayaknya alquran itu diletakkan diatas tempat yang lebih tinggi,
diletakkan diatas dari segala jenis tumpukan. Yups.. benar memang, menghormati
alquran itu tidak hanya pada lafaznya saja, tapi fisik (mushab) alquran juga
harus di agungkan. Yups.. kita dilarang menjulurkan kaki ke arah alquran,
menjadikannya sebagai bantal, meletakkanya di lantai tanpa di tinggikan, dsb..
dsb.. sebulan yang lalu ku lihat dengan mata kepalaku sendiri seorang jemaah
tabligh secara cepat mengambil sebuah alquran yang berada tepat dijuluran kaki
salah seorang bapak-bapak yang baru selesai membaca qur’an, lalu dia mencium
itu quran dan meletakkan kekepala sejenak dan kemudian meletakkan di posisi
yang aman. Subhanallah... begitu pekanya dia terhadap qur’an. Ku sarankan
kawan-kawan salafi sudi membaca fadhilah quran, baca dengan seksama, lihat
adab-adab terhadap alqur’an disana, pokoknya jangan khuatirlah, itu kitab tidak
najis kok, itu kitab tidak punya jin yang langsung bisa mempengaruhi orang
membacanya, so.. coba baca deh baca,.setelah itu klo masih mau caci maki, caci
maki lah, bahkan mau caci hamun, caci hamunlah, trus klo masih mau nyebarkan
ucapan ustad itu sebarkanlah dalam rangka menegakkan sunnah dan tauhid, gaya
salafy MODE : ON…. (mo ketawa ni.. )
2. kata ustad salafy itu : terdapat banyak bid’ah didalam jemaah
tabligh, tidak ada dalilnya didalam alqur’an untuk khuruj, apa lagi dengan
batasan waktu 3, 40 hari, 4 bulan, dsb.. dsb..
Komentar :
He..he..he..yang ini pernah ku singgung sedikit di tulisan ku pertama, ku Cuma
mo ngasi tau aja bahwa sampai mampus pun kita tak jumpa dalam alqur’an tentang
dalil khuruj 3 hari, 40 hari, jaulah, ta’lim, ijtima’, musyawaroh halqoh,
maqomi, dsb.... Sebagaimana sampai mampus pun kita takkan jumpai dalam alqur’an
yang membagi tauhid itu menjadi 3, atau sampai mampus pun takkan dijumpai
metode iqro sampai buku 6, atau sampai mampus pun takkan dijumpai dalil dauroh
1 hari penuh bertepatan kalender merah. Bung… gunakan akal sehat dunk…, jangan
taqlid. (udah mulai geli ni hati )
3. kata ustad salafy itu : menurut orang tabligh, dakwah kepada tauhid
adalah memecah belah ummat.
Komentar :
Benar-benar buta mata dan buta hati...., emang orang tabligh mengajak kepada
siapa?? Kepada setan? Toghut? Berhala? Atau mengajak manusia menyembah kubur?.
( mulai sedikit muak )
4. kata ustad salafy itu lagi :menurut orang tabligh, dakwah kepada
sunnah rosul, memberantas bid’ah, adalah memecah belah ummat.
5. kata ustd salafy itu lagi : menurut orang tabligh, mengajak manusia
diatas bid’ah tapi manusia bersatu, lebih baik daripada mengajak kepada sunnah
tapi berpecah belah.
Komentar :
Yang ini lagi…, benar-benar buta warna dan hilang akal sehat.., orang mengajak
kepada amalan islam, sholat, baca qur’an, pentingnya tabligh, zikir dsb..
dsb.., kok dinyatakan mengajak keatas bid’ah. Cek mata dunk kang mas.. (udah
muak dan mulai mual ni )
6. kata ustad itu lagi : orang tabligh selalu memendam permusuhan
ahlussunnah, yang mengajak kepada sunnah adalah produk yahudi
Komentar :
Benar-benar udah mual ni lihat tuduhan salafi. Hei genk salafy, klo antum
merasa di musuhi sama orang tabligh, jangan bawa-bawa ahlussunnah. Sombong amat
mengaku genk kalianlah yang ahlussunnah dan yang lain keluar dari ahlussunnah.
Sebenarnya bukan menjadi rahasia lagi klo seluruh kelompok diluar genk salafy
pernah merasakan tajamnya lidah ini genk. Tapi anehnya ketika orang2 diluar
salafy melakukan perlawanan terhadap apa yang dituduhkan mereka, maka salafy
berkata “tu lihat.., semakin nyata kebencian mereka terhadap ahlussunnah”. Pak
cik, orang2 tu benci same ahlussunnah atau muak same genk pak cik ni?? (mual
berat dan mulai menguek ni)
7. ustad cakap lagi : orang tabligh selalu membuat manusia zuhud dari
ilmu yang bermanfaat.
8. selanjutnya : mereka tidak siap menuntut ilmu, waktu yang dihabiskan
untuk menuntut ilmu adalah sia-sia.
Komentar :
Ih..ih..iiihhh..., ku hadiahkan satu hadist kepada para salafyer yang diambil
dari buku muntakhab ahadist karangan syeikh yusuf alkhandhalawi pada bab Ilmu
dan Dzikir :
Dari Abu Dzar r.a berkata, Rasulullah shollallhu’alaihiwasallam pernah bersabda
padaku ”Wahai abu dzar! Sesungguhnya berangkatmu dipagi hari, lalu engkau
mempelajari satu ayat dari kitab Allah adalah lebih baik bagimu daripada engkau
mengerjakan sholat seratus rekaat, dan sesungguhnya berangkatmu di pagi hari,
lalu engkau mempelajari satu bab ilmu apakah diamalkan atau tidak, adalah lebih
baik bagimu daripada mengerjakan sholat seribu rekaat” ((HR. Ibnu Majah, bab
keutamaan orang yang belajar alquran dan mengamalkannya, hadist nomor 219).
Blom puas juge..?? Klo blom puas tengok jelah tulisan saye yang pertame yang
berjudul tabligh vs salafy tu lagi ye... disitu ku uraikan juga tentang
tuduhan yang serupa. (dah muntah ni)
9. kata ustad tu lagi : orang tabligh berpendapat bahwa tidak akan bisa
manusia selamat kecuali dari jalan mereka
Komentar : lempar batu, trus sembunyi tangan yang melempar batu tu, trus
tangan yang satu lagi nunjuk ke orang lain. ( dah tak larat nak layan ni ha..)
10. kata ustad tu lagi : orang tabligh tidak peduli dengan tauhid uluhiyyah
dan tauhid asmaussifat.
Komentar. :
tengok je lah dalam tulisan pertame saye tu.. (dah nak tidur je ni).
Oh iya.. sebelum tidur ni, mo nanya.., dimana dalilnya Rosulullah membagi
tauhid jadi 3.?? Atau ada gak sahabat bertauhid dengan membagi 3.?? Klo orang
kristen memanglah pernah dengar mereka tauhidnya 3, yaitu tuhan bapak, anak,
dan roh kudus. Oh iya, dengar-dengar kalian mengatakan bahwa orang musyrik
mekkah juga bertauhid ya, tapi tauhidnya gak lengkap 3 buah. padahal yang ku
tau didalam Al-quran bahwa Allah telah hukumi orang2 musyrikin itu tidak
beriman tanpa syarat.
”Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka katakan)
tentulah mereka akan menjawab sesungguhnya kami hanyalah bersendagurau dan
bermain-main saja. Katakanlah apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya dan
rasul-Nya kamu berolok-olok , tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah
kafir sesudah beriman …” (Q.S. at-Tubah 65-66)
damailah islam
BalasHapus